Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 15 Maret 2016

PENGERTIAN ATAU APA ITU INOVASI ?

Belajar Berinovasi
Visiuniversal--Para GTK PAUD dan Dikmas, Guru Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. yang akan mengikuti kegiatan Lomba Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas Berprestasi Tahun 2016. Dalam beberapa jenis lomba di tekankan pada kegiatan yang sifatnya inovasi, termasuk inovasi media dan inovasi pembelajaran dalam PAUD dan Dikmas.

Apa itu Inovasi ?

Kenyataannya masih banyak para Guru, Pendidik dan tenaga kependidikan yang masih ragu-ragu dan belum memahami seutuhnya tentang inovasi yang dimaksud. 

Menurut pengertiannya Inovasi adalah sebuah proses pembaruan dalam unsur kebudayaan masyarakat, yakni teknologi. Inovasi berarti penemuan baru dalam teknologi manusia. Dalam pengertian yang lain, inovasi juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk memperkenalkan hal-hal baru atau temuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya. Orang yang melakukan inovasi disebut inovator. Sesuatu hal yang inovatif haruslah bermanfaat bagi sang inovator atau orang lain. 

secara umum, inovasi dibedakan atas inovasi yang terjadi karena sengaja (invention) dan inovasi yang terjadi tanpa disengaja (discovery). Invention adalah proses munculnya suatu hal baru dari kombinasi hal-hal lama yang telah ada. Sedangkan, discovery adalah penemuan hal baru, baik berupa alat ataupun gagasan. Discovery dapat menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, dan memanfaatkan hasil inovasi tersebut.

Inovasi Motor Gas Tabung 3 Kg ???
Dari pengertian di atas sudah jelas bahwa inovasi itu sifatnya pembaruan dan merupakan penemuan hal-hal baru yang bermanfaat baik bagi inovator atau pun orang lain yang dapat memanfaatkan hasil inovasi tersebut. Tetapi kesalahan pemahaman yang selama ini terjadi khususnya pada GTK PAUD dan Dikmas, adalah menganggap inovasi hanyalah sesuatu yang benar-benar baru yang sebelumnya tidak ada ditemukan orang lain, hingga kita menjadi kesulitan untuk menentukan dan membuat inovasi tersebut. Sebenarnya inovasi bisa mudah jika merupakan hasil dari:

1. Subtitution (Mengganti)

2. Combination (Menggabung/ mengkombinasi)

3. Adaftation (Mengadaptasi atau penyesuaian)

4. Modification (modifikasi)


Sebuah hasil karya tulis atau karya nyata dapat juga dikatakan merupakan inovasi jika sebagai hasil dari proses ke empat hal di atas; Subtitution, Combination,  Adaftation, Modification .

Demikian pengertian ringkas dari pengertian tentang Inovasi, semoga artikel ini bermanfaat. Terimakasih,
Pendidikan - Hallo Gan Informasi Tecnologhy Pendidikan.

PENGERTIAN ATAU APA ITU INOVASI ?
Judul Artikel : PENGERTIAN ATAU APA ITU INOVASI ?

lihat juga


Pendidikan

Kamis, 14 Januari 2016

PENGERTIAN MOTIVASI UNTUK PNF (PENDIDIKAN NON FORMAL)

A. PENGERTIAN MOTIVASI

Menurut para ahli, Motivasi berasal dari bahasa Yunaniyaitu : MOVERE yang berarti TO MOVE. TO MOVE artinyamenggerakan, dorongan atau gejolak. Pendapat lain mengatakan bahwa Motivasi berasal dari kata MOTIF.

1. Pengertian Motif
Bermacam-macam arti kata motif telah dikemukakan oleh para ahli, diantarnya ialah :
a. Motif adalah dasar/alasan/latar belakang/dorongan.
b. Motif adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu.
c. Motif adalah daya penggerak dari dalam dan dari luar subyek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai tujuan.
d. Motif adalah sebab-sebab yang menjadi dorongan atau tindakan seseorang melakukan sesuatu.

Contoh
1) "Akhmad makan, karena lapar"
Makan adalah aktifitas/perbuatan, sedangkan lapar adalah motif. Jadi yang mendorong Pak Ahmad makan ialah karena Ia merasa lapar.

2) "Akhmad Menjadi warga belajar, karena ingin memperoleh ilmu pengetahuan",

Menjadi warga belajar adalah aktifitas/perbuatan, sedangkan ingin memperoleh ilmu pengetahuan adalah motif. jadi yang mendorong Akhmad menjadi warga belajar ialah karena ia ingin memperoleh ilmu pengetahuan.

2. Pengertian Motivasi
Telah banyak dikemukakan oleh para pakar tentang pengertian motivasi. Ada yang bersifat umum dan ada pula yang bersifat khusus. Beberapa pengertian tentang motivasi tersebut adalah :
a. Motivasi ialah kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai kepuasan atau tujuan.
b. Motivasi ialah usaha untuk membangkitkan keinginan seseorang atau kelompok agar orang atau kelompok itu berbuat sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki.
c. Motivasi ialah daya penggerak yang telah aktif.
d. Motivasi ialah proses-proses dalam yang menetukan gerak atau tingkah laku individu atau kelompok kepada tujuan- tujuan.
e. Motivasi ialah setiap perasaan atau keinginan yan  sangat mempengaruhi kemauan orang, sehingga individu/kelompok didorong untuk bertindak.

3. Pengertian Motivasi PNF
Motivasi PNF adalah suatu upaya menggerakan kelompok saran agar ikut serta berpartisipasi dalam program Pendidikan Non Formal (PNF) yang akan dilaksanakan.


B. TUJUAN MOTIVASI

Setiap aktifitas/perbuatan yang dilaksanakan oleh manusia senantiasa mempunyai tujuan atau sesuatu yang diharapkan. Tujuan-tujuan tersebut ada yang bersifat umum dan ada pula yang bersifat khusus. Disamping itu tujuan-tujuan tersebut ada yang sudah jelas, namun ada pula yang masih samar-samar. Demikian pula halnya dengan motivasi, sudah tentu mempunyai tujuan baik umum maupun khusus.

1. Tujuan Motivasi secara Umum adalah :
a. Untuk memberikan dorongan kepada seseorang atau kelompok agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan atau tujuan.
b. Untuk membangkitkan keinginan seseorang atau kelompok agar orang itu berbuat sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki.

2. Tujuan motivasi secara khusus (Motivasi PNF)
Untuk memberikan dorongan atau membangkitkan keinginan seseorang atau kelompok yang terkait dalam kegiatan PNF agar dapat berbuat sesuatu demi mencapai tujuan yang diinginkan.

C. FUNGSI MOTIVASI

Manusia adalah mahluk yang dinamis. Meskipun demikian manusia masih perlu didorong, diarahkan dan diseleksi segala aktivitas supaya dapat mencapai tujuan.

Untuk melakukan hal tersebut di atas dilaksanakan kegiatan motivasi. Jadi dapat disebutkan fungsi dari pada motivasi adalah :

1. Sebagai pendorong manusia berbuat.
Tidak semua manusia mau melakukan aktifitas, walaupun aktifitas tersebut sangat bermanfaat bagi dirinya. Untuk itu manusia tersebut perlu dimotivasi agar ia mau melakukan aktifitas tersebut. Sebagai contoh, seorang calon warga belajar (kelompok sasaran) semula belum mau menjadi warga belajar, walaupun menjadi warga belajar itu sangat baik dan bermanfaat bagi dirinya. Oleh karena itu Calon warga belajar (Kelompok sasaran) tersebut perlu dimotivasi, agar ia mau menjadi warga belajar.

2. Sebagai penentu arah perbuatan
Banyak orang melakukan aktivitas, tetapi tidak mencapai sasaran yang diinginkan, Hal ini karena aktivitas yang dilakukan tidak terarah. Untuk mengarahkannya diperlukan motivasi sebagai penentu arah motivasi dapat menjadikan suatu aktifitas lebih efektif dan efisien, sehingga tujuan lebih mudah tercapai.

3. Sebagai penyeleksi arah perbuatan 
Terlalu banyaknya aktifitas terkadang membuat seseorang sulit untuk menentukan aktivitas mana yang harus dilakukan yang sesuai dengan tujuan. UNtuk itu dilakukan motivasi, agar orang tersebut bisa melakukan aktivitas mana yang bisa mencapai tujuan, dan aktivitas mana yang kurang menunjang tercapainya tujuan.

Sebagai contoh, seorang calon warga belajar (kelompok sasaran) dihadapkan dengan berbagai kegiatan yang ada di dalam kelompok belajar. Sehingga ia bingung untuk menentukan kegiatan mana yang harus ia ikuti dalam kelompok belajar tersebut.

Dalam kondisi yang demikian itu Calon warga belajar (kelompok sasaran) tersebut perlu dimotivasi, agar ia bisa memahami arti kebutuhan belajar sehingga kemudian dapat menentukan pilihan yang tepat sesuai dengan harapannya.

Sebagai penyeleksi perbuatan, motivasi dapat lebih memantapkan aktifitas seseorang, sehingga akan lebih mudah dan lebih cepat mencapai tujuan.

Sumber: Buku Modul Teknik-teknik Motivasi Dirjen PNF Depdiknas Jakarta 2009
Pendidikan - Hallo Gan Informasi Tecnologhy Pendidikan.

PENGERTIAN MOTIVASI UNTUK PNF (PENDIDIKAN NON FORMAL)
Judul Artikel : PENGERTIAN MOTIVASI UNTUK PNF (PENDIDIKAN NON FORMAL)

lihat juga


Pendidikan

Minggu, 27 Desember 2015

PEMERINTAH RESMI MENGUMUMKAN PERGANTIAN KURIKULUM DARI K13 MENJADI KURIKULUM NASIONAL TAHUN 2016

Visiuniversal--selamat malam para pelaku pendidikan dan para guru sekalian, berikut ini informasi terupdate tentang kurikulum 2013 kurtilas yang sedang ramai dibicarakan diberbagai media sosial dan media masyarakat.
 
Menteri pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan resmi mengubah kurikulum pendidikan, dari Kurikulum 13 (K13) menjadi Kurikulum Nasional. Namun, perubahan kurikulum yang terlalu cepat ini diharapkan tidak ada kepentingan politik.

Demikian disampaikan pengamat pendidikan bidang Tarbiyah Keguruan dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Ali Maksum. Menurutnya, perubahan kurikulum sangat wajar. Namun, jika perubahannya sangat cepat patut dipertanyakan.

“Kita semua tahu kalau negara lain juga melakukan perubahan. Tetapi saya harap ini tidak ada kepentingan politik. Dari kurikulum KTSP ke K13 sudah menjadi polemik. Sekarang sudah muncul Kurikulum Nasional,” kata dia, dihubungi, Sabtu (26/12).
Fakta sebenarnya, kata Ali Maksum, perubahan menjadi Kurikulum Nasional hanya sebagai bentuk tambal sulam dari kekurangan Kurikulum 13.

Sebuah kurikulum yang belum tuntas penerapannya, kata dia, dalam perjalanan waktu menjadi hal yang membingungkan. “Yang bingung tidak hanya guru. Tetapi juga wali murid juga,” kata dia.

Buku Kilas Setahun Kinerja Kemendikbud (November 2014 – November 2015) resmi mengumumkan pergantian kurikulum dari K13 menjadi Kurikulum Nasional. Namun, pemerintah tetap menggunakan nama K13 agar tak ada kesan pemerintah membuat kurikulum baru.

“Kurikulum Nasional merupakan hasil dari revisi Kurikulum 2013,” kata Mendikbud, Anies Baswedan. Anies berencana membeberkan Kurikulum Nasional ini pada Selasa, 29 Desember.

Sumber : ( http://waspada.co.id/ )
Pendidikan - Hallo Gan Informasi Tecnologhy Pendidikan.

PEMERINTAH RESMI MENGUMUMKAN PERGANTIAN KURIKULUM DARI K13 MENJADI KURIKULUM NASIONAL TAHUN 2016
Judul Artikel : PEMERINTAH RESMI MENGUMUMKAN PERGANTIAN KURIKULUM DARI K13 MENJADI KURIKULUM NASIONAL TAHUN 2016

lihat juga


Pendidikan

Senin, 14 Desember 2015

GAJI GURU PNS DAN NON PNS DI INDONESIA MASIH RENDAH

Visiuniversal--Guru sering dikatakan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Di Indonesia, guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, baik mereka yang bertugas dijalur pendidikan formal ataupun jalur pendidikan Nonformal yang secara langsung maupun tidak langsung berperan serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan menjadi unjung tombak utama dalam membina, mendidik, dan mengembangkan tunas-tunas muda, untuk generasi penerus bangsa.

Guru harus memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV), menguasai kompetensi (pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian), memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Terkait gaji bagi pahlawan tanpa tanda jasa, nasib mereka berangsur-angsur bersinar lagi. Sebabnya, sejak tahun 2009 kenaikan gaji guru mencapai 100 persen karena saat itu Panitia Kerja (Panja) Belanja Pusat, Panitia Anggaran DPR telah menyetujui kenaikan gaji guru sebesar itu.

Dimisalkan pendapatan mereka pada maksimal 2,4 juta maka dengan kebijakan Pemerintah tersebut guru bakal mendapatkan gaji sebesar Rp 5,4 juta.

Belum lagi tunjangan khusus bagi guru yang berada di daerah terpencil (gurdacil) atau yang bertugas jauh dipedalaman yang diperkirakan sebesar Rp 5,1 juta. Namun jika dibandingkan gaji guru dinegara tetangga seperti Brunei dan Singapura, gaji guru di Indonesia masih sangat jauh. Ini bisa lihat  cek dalam gambar di bawah ini :


Seperti yang pernah diunggah di jejaring sosial facebook yang menunjukkan gaji guru-guru di Singapura misalnya mencapai hingga Rp 57 juta perbulannya. Tentu terlihat perbedaannya yang sangat mencolok dari gaji guru kita di Indonesia.

Sumber:http://www.kuambil.com/2015/12/ini-dia-perbandingan-gaji-guru.html
Pendidikan - Hallo Gan Informasi Tecnologhy Pendidikan.

GAJI GURU PNS DAN NON PNS DI INDONESIA MASIH RENDAH
Judul Artikel : GAJI GURU PNS DAN NON PNS DI INDONESIA MASIH RENDAH

lihat juga


Pendidikan

Rabu, 09 Desember 2015

PENGERTIAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM PANDU GEMPITA DI BANJARMASIN


Penyelenggaraan kesejahteraan Sosial dilakukan untuk mengupayakan terpenuhinya taraf kesejahteraan sosial masyarakat. Pada perkembangaannya, dinamika lingkungan  strategis menuntut perubahan paradigma dalam peyelenggaraan kesejahtaraan sosial, diantaranya perubahan reformasi birokrasi  yang mensyaratkan perlunya pelayanan publik berkualitas dan berorientasi pada kepuasan penerima layanan.

Penyelenggaraan kesejahteraan sosial selama ini masih bersifat;  pelayanan sosial sektoral/fragmentaris,  bersifat amal  (charitative), jangkauan terbatas, hanya merespon masalah aktual secara reaktif, focus pelayanan masih berbasis institusi dan belum memiliki rencana strategi nasional untuk keterpaduan pelayanan.  Pelayanan masih terpencar dan belum terintegrasi.  Salah satu contoh; di indonesia terdapat sekitar 20 program penanggulangan kemiskinan baik  di pusat, provinsi,  kabupaten/kota.  Sasaranya orang miskin namun berbagai metode tergenting dan data base yang berbeda.  Regulasinya pun berbeda-beda serta sulit mengukur efektivitas program bahkan membingungkan masyarakat untuk dapat menjangkau dan mengakses layanan dimaksud.  Padahal kemiskinan merupakan masalah sosial mendasar yang dalam penanganya memerlukan ketrpaduan dan multi disiplener.

Mengigat kompleksitas permaslahan kemiskinan dan maslah sosial lainya,  maka idealnya penanggananya harus dilakukan secara terintegrasi dan terpadu , lintas sektor serta lintas pelaku. Disamping itu, di era etonomi daerah ini, pelayanan sosial harus lebih menjangkau masyarakat ditingkat akar rumput.  Konsekuensinya bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus lebih mengenali dan memahami permasalahan sosial didaerahnya, sekaligus mampu memberikan solusi layanan yang dibutuhkan masyarakat , secara tepat, cepat  efektif dan efesien serta terintegrasi.

Bertitik tolak dari pandangan tersebut perlu dilakukan terobosan dalam rangka penanggulangan maslah kemiskinan dan masalah masalah sosial lainya.  Melaui pembaharuan strategi Pelayanan Terpadu Gerakan Masyarakat Peduli Kabupaten/kota Sejahtera (Pandu Gembita) diharapkan pelayana sosial dapat terlaksanakan secara sinergis antar berbagai instansi trkait. Dengan adanya program Pandu Gembita kegiatan masing-masing sektor dapat saling menunjang sehingga program pemerintah bidang kesejahteraan sosial dapat terlaksana secara efektif dan efesien.

Upaya ke arah itu lebih dilakukan melalui penandatangan Kesepahaman bersama yang sudah dibangun antar pemerintah Pusat dan Daerah melalui penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Gerakan Masyarakat Peduli kabupaten/Kota  Sejahtera  (Pandu Gempita).  Salah satu wujud implementasi dari Pandu Gembita adalah terbentuknya lembaga yang mampu memberikan pelayanan seara terpadu bagi  masyarakat.  Keterpaduan didasarkan oleh prinsip keadilan untuk semua yang memenuhi hak dasar warga miskin dan /atau mengalami masalah sosial.

Dalam hal ini dibutuhkan  pelayanan sosial terpadu yang berkelanjutan  (One stop services); menjangkau seluruh warga yang mengalami masalah sosial (Universal approach);  sistem dan program kesejahteraan sosial yang melembaga dan profesional;  mengedepankan peran dan tanngung jawab keluarga serta masyarakat.


Dasar Hukum
  1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
  2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesehjateraan Sosial;
  3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial;
  4. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor : 50/HUK/2013 tentang Pedoman Pelayanan Terpadu Gerakan Masyarakat Peduli Kabupaten/Kota Sejahtera. 
 
    Definisi Operasional :


    Pelayanan terpadu ; tempat pemberian pelayanan secara terpadu /terintegrasi di bid kesos, pendidikan, kesehatan, kependudukan dan pelayanan dasar lainnya yang dibutuhkan masyarakat untuk mengatasi kemiskinan dan permasalahan sosial lainnya.

    Gerakan masyarakat peduli ; seluruh aktifitas yang dilakukan masyarakat yang dilakukan secara sadar, keinginan luhur terlibat aktif dlm penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

    Kabupaten/Kota Sejahtera ; suatu kondisi kehidupan sosial di kabupaten/kota yang mempunyai indikator sejahtera. A.l; terbangunnya layanan satu atap untuk penanggulangan kemiskinan dan masalah sosial lainnya, peningkatan aksesibilitas layanan sosial dasar yang mudah, murah/gratis, berkualitas, bangkitnya gerakan kesetiakawanan sosial, terbangunnya mekanisme yang ramah dalam penanganan penyandang cacat dan terbangunnya sarana dan prasarana mobilitas bagi penyandang disabilitas dan kelompok rentan.

    Kerangka Konseptual Pandu Gempita

    Kerangka Konseptual Pandu Gempita Pandu Gempita yang dilaksanakan dapat dilihat dalam gambar dan model berikut ini :





    Ruang Lingkup Pandu Gempita
    1. Pelayanan rehabilitasi sosial di bidang kesejahteraan sosial anak, orang dengan kecacatan, tuna sosial, korban penyalahgunaan Napza, dan lanjut usia;
    2. Perlindungan dan jaminan sosial di bidang pengumpulan dan pengelolaan sumber dana bantuan sosial, perlindungan sosial korban tindak kekerasan dan pekerja migran, perlindungan sosial korban bencana sosial, perlindungan sosial korban bencana alam, dan jaminan sosial;
    3. Pemberdayaan sosial dan penanggulangan kemiskinan di bidang keluarga dan kelembagaan sosial, komunitas adat terpencil, penanggulangan kemiskinan perkotaan, penanggulangan kemiskinan perdesaan, dan kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial; dan
    4. Pengembangan model kebijakan, strategi dan program kesejahteraan sosial menuju kabupaten sejahtera, di bidang pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia kesejahteraan sosial, penelitian dan pengembangan kesejahteraan sosial, penyediaan data dan informasi kesejahteraan sosial, penyediaan sumber daya manusia kesejahteraan sosial dan pengembangan profesi pekerjaan sosial, dan pengembangan sistem sertifikasi sumber daya manusia kesejahteraan sosial serta akreditasi lembaga kesejahteraan sosial.

    Pelaksanaan Pandu Gempita di Banjarmasin
    1. Pelaksanaan kesepakatan bersama ini berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan
    2. Pelaksanaan teknis dari kesepakatan bersama ini, ditindaklanjuti dalam perjanjian kerja sama yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan esepakatan bersama ini.
    3. Pembinaan teknis pelaksanaan Pandu Gempita dari Kementerian Sosial oleh Ditjen Dayasos dan Gulkin, Ditjen Linjamsos, Ditjen Rehsos, Itjen, dan Badiklit.
    4. Pelaksanaan teknis di daerah dikoordinasikan oleh BBPPKS Kemensos Regional IV Kalimantan di Banjarmasin.
    5. Pembinaan teknis pelayanan kesejahteraan sosial terpadu menuju kabupaten sejahtera dari pemerintah daerah kabupaten oleh Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Perumahan dan Tata Kota, Dinas Koperasi dan UKM, Kepolisian Resort, Dinas Perlindungan Masyarakat, BKKBN, dan Dinas/Instansi lainnya yang bertanggungjawab dalam pemenuhan kebutuhan dasar dan penanganan masalah sosial.
    6. Jangka Waktu: Kesepakatan bersama ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya dan dapat diperpanjang serta diperbaharui sesuai kesepakatan Kementerian Sosial dan Pemerintah Daerah Kota Banjarmasin. Dalam hal salah satu pihak ingin mengakhiri kesepakatan ini sebelum jangka waktu berakhir, terlebih dahulu mengajukan pemberitahuan secara tertulis kepada pihak lainnya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum waktu pengakhiran yang dikehendaki.
    7. Pembiayaan :Pembiayaan untuk pelaksanaan kesepakatan bersama ini dibebankan pada anggaran Kementerian Sosial dan Pemerintah Daerah Kota Banjarmasin.
    Banjarmasin_sejahtera, Peran Pemerintah, masyarakat, Dunia Usaha
    Rumah Model Visi Banjarmasin Sejahtera

    Sumber : Dirangkum dari Materi Diklat Manajemen Pandu Gempita BBPKS Regional IV Kalimatan di Banjarmasin Tanggal 4 s.d 10 Desember  tahun 2015. 
      Tulisan sekaligus sebagai Bahan laporan Diklat Manajemen Pandu Gempita kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin dari Kasi Ketenagaan Paud dan PNFI  Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin.
        Pendidikan - Hallo Gan Informasi Tecnologhy Pendidikan.

        PENGERTIAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM PANDU GEMPITA DI BANJARMASIN
        Judul Artikel : PENGERTIAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM PANDU GEMPITA DI BANJARMASIN

        lihat juga


        Pendidikan

        Rabu, 18 November 2015

        CONTOH KATA SAMBUTAN SELAMAT DATANG KEGIATAN BINTEK/ DIKLAT PENDIDIKAN MASYARAKAT

        SAMBUTAN SELAMAT DATANG
        KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANJARMASIN
        KEGIATAN PENGUATAN PEMITRAAN PENDIDIKAN KELUARGA DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN
        TANGGAL 5 NOPEMBER 2015  DI HOTEL GOLDEN TULIP BANJARMASIN

        Assalamu Alaikum Wr Wb
        Selamat malam dan salam sejahtera bagi kita semua.

        YTH. BAPAK DIRJEN PAUD DAN DIKMAS
        YTH. BAPAK DIREKTUR PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA
        YTH. KASUBDIT PENDIDIKAN ORANG TUA
        YTH. BAPAK, IBU, SAUDARA (I) PESERTA DAN PANITIA  PENYELENGGARA YANG BERBAHAGIA.

        Pertama-tama  marilah  kita  panjatkan  puji  syukur  ke  hadirat  Allah SWT,  Tuhan  yang  Maha  Esa,  berkat  rahmat dan inayah-nya jua hingga  kita  dapat  berkumpul  bersama-sama  di Hotel Golden Tulip Banjarmasin ini,  dalam rangka mengikuti dan menyaksikan acara pembukaan kegiatan "Penguatan Pemitraan Pendidikan Keluarga dengan Pemangku Kepentingan”, yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Pembinaan Pendidikan Keluarga.

        Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami, baik saya selaku pribadii maupun atas nama Pemerintah Kota Banjarmasin menyampaikan ucapan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Penyelenggara atas dipercayanya kota Banjarmasin sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan ini. 


        Dalam kesempatan  yang  berbahagia  ini, juga, kami  menyampaikan  selamat datang  dan   ucapan   terima   kasih   kepada   bapak, ibu, saudara(i)   sekalian,   para peserta yang berbahagia, karena di sela -sela kesibukan tugas kita masing-masing,  kita  masih dapat  meluangkan  waktu  untuk  menghadiri kegiatan   ini,  guna  lebih  meningkatkan  peran serta kita dalam pendidikan masyarakat khususnya dalam layanan pendidikan keluarga,  dalam   upaya   membangun   kualitas   keluarga dan kualitas umat yang lebih baik lagi. 

        Kepada Bapak-bapak/ibu-ibu yang datang dari luar kota Banjarmasin atau dari luar Kal-sel, saya ucapkan selamat datang di kota Banjarmasin ini, dengan diiringi do'a dan harapan kami yang tulus agar bapak ibu selalu berada dalam lindungan Allah SWT dan diberikan kesehatan, hingga dapat menikmati keindahan kota Banjarmasin yang sama-sama kita cintai ini.  

        Para hadirin sekalian, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pendidikan yang utama untuk anak-anak generasi kita adalah pendidikan yang dimulai dari keluarga, karena adalah hal yang sangat wajar jika pembinaan pendidikan itu, kita mulai dari rumah dan lingkungan terdekat dari anak-anak kita, yaitu keluarga dimana anak-anak dibesarkan dengan limpahan cinta dan kasih sayang yang tulus dari para orang tua.


        Keluarga, merupakan ajang pertama dimana sifat-sifat kepribadian anak tumbuh dan terbentuk dengan cepat. Seorang anak akan menjadi warga masyarakat yang baik atau tidak, sangat bergantung pada sifat-sifat yang tumbuh dalam kehidupan keluarga dimana anak dibesarkan. kelak, kehidupan anak tersebut juga mempengaruhi masyarakat sekitarnya sehingga pendidikan keluarga itu merupakan dasar terpenting untuk kehidupan anak sebelum masuk sekolah dan terjun pada masyarakat. 

        Demikian beberapa hal yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan petunjuk-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas yang sangat mulia ini, dan semoga kegiatan ini dapat memberikan dan melahirkan rumusan-rumusan yang dapat membawa kemajuan dan perbaikan di bidang pendidikan, khususnya pendidikan masyarakat di indonesia, sehingga tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas, adil, makmur dan sejahtera akan dapat tercapai.

        Sekian dan terimakasih.

        Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

        *  *  *
        Pendidikan - Hallo Gan Informasi Tecnologhy Pendidikan.

        CONTOH KATA SAMBUTAN SELAMAT DATANG KEGIATAN BINTEK/ DIKLAT PENDIDIKAN MASYARAKAT
        Judul Artikel : CONTOH KATA SAMBUTAN SELAMAT DATANG KEGIATAN BINTEK/ DIKLAT PENDIDIKAN MASYARAKAT

        lihat juga


        Pendidikan

        CONTOH SAMBUTAN KEPALA DINAS PADA ACARA PARENTING DI SEKOLAH

        SAMBUTAN
        KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA /KABUPATEN.............
        PADA ACARA SEMINAR/WORKSHOP PARENTING ..........
        TANGGAL 19 NOPEMBER 2015  DI SMA .....................

        Assalamu Alaikum Wr Wb
        Selamat Pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
        YTH. BAPAK KEPALA SEKOLAH ...................
        YTH. BAPAK /IBU PENGAWAS/PENILIK ........
        YTH. BAPAK /IBU DEWAN GURU ...................
        YTH. KETUA KOMITE SEKOLAH ....................
        YTH. BAPAK/IBU NARASUMBER
        YTH. BAPAK, IBU, SAUDARA (I) SISWA (I) PESERTA DAN PANITIA  PENYELENGGARA SERTA PARA UNDANGAN YANG BERBAHAGIA.

        Pertama-tama  marilah  kita  panjatkan  puji  syukur  ke  hadirat  Allah SWT,  Tuhan  yang  Maha  Esa,  berkat  rahmat dan inayah-nya jua hingga  kita  dapat  berkumpul  bersama-sama  di SMA.......... ini,  dalam rangka mengikuti dan menyaksikan acara pembukaan kegiatan "Parenting ........”, yang dilaksanakan Keluarga Besar SMA .......... yang sama-sama kita banggakan ini.

        Dalam kesempatan  yang  berbahagia  ini, juga, kami  menyampaikan  selamat datang  dan   ucapan   terima   kasih   kepada   bapak, ibu, saudara(i)   sekalian,   para peserta dan undangan yang berbahagia, karena di sela-sela kesibukan tugas kita masing–masing,  kita  masih dapat  meluangkan  waktu  untuk  menghadiri kegiatan ini,  guna  lebih  meningkatkan  peran serta kita dalam pendidikan, khususnya dalam layanan pendidikan yang berbasis kerjasama antara sekolah dengan orang tua,  dalam   upaya   membangun   kualitas   generasi kita dan kualitas umat yang lebih baik lagi.  

        Para hadirin sekalian, sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa pendidikan yang utama untuk anak-anak generasi kita adalah pendidikan yang melibatkan peran orangtua, dimulai dari keluarga, karena adalah hal yang sangat wajar jika pembinaan pendidikan itu, kita mulai dari rumah dan lingkungan terdekat dari anak-anak kita, yaitu keluarga, dimana anak-anak dibesarkan dengan limpahan cinta dan kasih sayang yang tulus dari para orang tua.

        Keluarga, merupakan ajang pertama, dimana sifat-sifat kepribadian anak tumbuh dan terbentuk dengan cepat. Seorang anak akan menjadi warga masyarakat yang baik atau tidak, sangat bergantung pada sifat-sifat yang tumbuh dalam kehidupan keluarga dimana anak dibesarkan. 

        Kelak, kehidupan anak tersebut juga mempengaruhi masyarakat sekitarnya sehingga pendidikan keluarga itu merupakan dasar terpenting untuk kehidupan anak sebelum masuk sekolah dan terjun pada masyarakat.  

        Penelitian yang terkait dengan ketidak mampuan pengasuhan orang tua terhadap anak telah membuktikan bahwa permasalahan perilaku anti sosial anak, Seperti (bullying, keterlibatan dengan penyalahgunaan narkoba, kekerasan, dan lain-lain) terjadi antara lain karena kelemahan pengasuhan orang tua, misalnya orang tua yang cenderung permisif (serba boleh) dan mengabaikan atau menolak keberadaan anak, berdampak besar terhadap perkembangan anak tersebut.
        Adanya perubahan gaya hidup di sekitar anak, terkait dengan adanya globalisasi dan penggunaan teknologi informasi di seputar anak, juga membuat tantangan dalam mengasuh anak menjadi semakin kompleks. 

        Mengingat hal tersebut maka pengasuhan orang tua adalah hal yang perlu dipelajari secara terus menerus oleh tiap keluarga, agar tanggap dan responsif pada setiap tahap perkembangan yang dialami oleh anak. Proses pendidikan pada anak akan berhasil bila keseluruhan ekosistem di sekeliling anak bergerak selaras dan saling mendukung bagi tumbuh kembang anak yang sehat.

        Karenanya praktik-praktik, baik pelibatan orang tua dalam pendidikan anak di sekolah, ataupun peningkatan kemampuan orang dalam pendidikan dan pengasuhan di keluarga (parenting), yang dijalankan di tingkat sekolah Menengah Pertama (SMP), menjadi pilihan, karena merupakan dukungan untuk tumbuh kembang anak pada masa pubertas dan remaja, sangat penting bagi perkembangan dan kesiapan anak memasuki dunia dewasa. Hal ini mengingat remaja mulai mampu mengambil keputusan yang tepat untuk dirinya sendiri. 

        Di sisi lain, perkembangan sosial membuat remaja memiliki keinginan yang kuat untuk melepaskan diri dari ikatan keluarga yang melibatkan diri dengan teman-teman sebayanya. Hal ini dilakukan untuk menemukan identitas diri dan mendapatkan peran sosial sebagai pribadi yang dewasa.

        Demikian beberapa hal yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan petunjuk-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas yang sangat mulia ini, dan semoga kegiatan ini dapat memberikan dan melahirkan rumusan-rumusan yang dapat membawa kemajuan dan perbaikan di bidang pendidikan di indonesia, sehingga tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas, adil, makmur dan sejahtera akan dapat tercapai.

        Sekian dan terimakasih.

        Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


        Banjarmasin, 19 Nopember 2015

        Kepala Dinas Pendidikan
        .......................,



        ....................................
        Pendidikan - Hallo Gan Informasi Tecnologhy Pendidikan.

        CONTOH SAMBUTAN KEPALA DINAS PADA ACARA PARENTING DI SEKOLAH
        Judul Artikel : CONTOH SAMBUTAN KEPALA DINAS PADA ACARA PARENTING DI SEKOLAH

        lihat juga


        Pendidikan

        Kamis, 10 September 2015

        MENGENAL DAN MENGEMBANGKAN SEKOLAH RAMAH ANAK


        Dasar :
         
        1. Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 20013 Pasal 1 :
        “Pemenuhan Hak Pendidikan Anak adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik pada usia anak secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

        2. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 pasal 4 tentang perlindungan anak:
        “menyebutkan bahwa anak mempunyai hak untuk dapat hidup tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Disebutkan di atas salah satunya adalah berpartisipasi yang dijabarkan sebagai hak untuk berpendapat dan didengarkan suaranya.”


        PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH RAMAH ANAK

         
        A. Pengertian
         
        Sekolah Ramah Anak  adalah sekolah yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab. Prinsip utama adalah non diskriminasi kepentingan, hak hidup serta penghargaan terhadap anak. Sebagaimana dalam bunyi pasal 4 UU No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, menyebutkan bahwa anak mempunyai hak untuk dapat hidup tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.Disebutkan di atas salah satunya adalah berpartisipasi yang dijabarkan sebagai hak untuk berpendapat dan didengarkan suaranya. Sekolah Ramah Anak adalah sekolah yang terbuka melibatkan anak untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan, kehidupan sosial,serta mendorong tumbuh kembang dan kesejahteraan anak.

        Sekolah Ramah Anak adalah sekolah/madrasah yang aman, bersih, sehat, hijau, inklusif dan nyaman bagi perkembangan fisik, kognisi dan psikososial anak perempuan dan anak laki-laki termasuk anak yang memerlukan pendidikan khusus dan/atau pendidikan layanan khusus.

        B. Ruang Lingkup Sekolah Ramah Anak
         
        Dalam usaha mewujudkan Sekolah Ramah Anak perlu didukung oleh berbagai pihak antara lain keluarga dan masyarakat yang sebenarnya merupakan pusat pendidikan terdekat anak. Lingkungan yang mendukung, melindungi memberi rasa aman dan nyaman bagi anak akan sangat membantu proses mencari jati diri. Kebiasaan anak memiliki kecenderungan meniru, mencoba dan mencari pengakuan akan eksistensinya pada lingkungan tempat mereka tinggal. Berikut adalah peran aktif berbagai unsur pendukung terciptanya Sekolah Ramah Anak.


        No
        Ruang Lingkup
        Uraian
        1.
        Keluarga
              Sebagai pusat pendidikan utama dan pertama bagi anak.
              Sebagai fungsi proteksi ekonomi, sekaligus memberi ruang berekpresi dan berkreasi.
        2.
        Sekolah
              melayani kebutuhan anak didik khususnya yang termargin dalam pendidikan
              peduli keadaan anak sebelum dan sesudah belajar
              peduli kesehatan, gizi, dan membantu belajar hidup sehat.
              menghargai hak-hak anak dan kesetaraan gender.
              sebagai motivator, fasilitator sekaligus sahabat bagi anak.
        3.
        Masyarakat
              Sebagai komunitas dan tempat pendidikan setelah keluarga    
              Menjalin kerjasama dengan sekolah. sebagai penerima output sekolah.


        Sekolah adalah institusi yang memiliki mandat untuk menyelenggarakan proses pendidikan dan pembelajaran secara sistematis dan berkesinambungan. Para pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah diharapkan menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang mampu memfasilitasi peserta didik berperilaku terpelajar. Perilaku terpelajar ditampilkan dalam bentuk pencapaian prestasi akademik, menunjukkan perilaku yang  beretika dan berakhlak mulia, memiliki motivasi belajar yang tinggi.

        C. Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Sekolah Ramah Anak
        Ada beberapa prinsip yang dapat diterapkan untuk membangun sekolah ramah anak, diantaranya:
        1. Sekolah dituntut untuk mampu menghadirkan dirinya sebagai sebuah media, tidak sekedar tempat yang menyenangkan bagi anak untuk belajar.
        2. Dunia anak adalah “bermain”. Dalam bermain itulah sesungguhnya anak melakukan proses belajar dan bekerja. Sekolah merupakan tempat bermain yang memperkenalkan persaingan yang sehat dalam sebuah proses belajar-mengajar.
        3. Sekolah perlu menciptakan ruang bagi anak untuk berbicara mengenai sekolahnya. Tujuannya agar terjadi dialektika antara nilai yang diberikan oleh pendidikan kepada anak.
        4. Para pendidik tidak perlu merasa terancam dengan penilaian peserta didik karena pada dasarnya nilai tidak menambah realitas atau substansi para obyek, melainkan hanya nilai. Nilai bukan merupakan benda atau unsur dari benda, melainkan sifat, kualitas, suigeneris yang dimiliki obyek tertentu yang dikatakan “baik”. (Risieri Frondizi, 2001:9)
        5. Sekolah bukan merupakan dunia yang terpisah dari realitas keseharian anak dalam keluarga karena pencapaian cita-cita seorang anak tidak dapat terpisahan dari realitas keseharian. Keterbatasan jam pelajaran dan kurikulum yang mengikat menjadi kendala untuk memaknai lebih dalam interaksi antara pendidik dengan anak. Untuk menyiasati hal tersebut sekolah dapat mengadakan jam khusus diluar jam sekolah yang berisi sharing antar anak maupun sharing antara guru dengan anak tentang realitas hidupnya di keluarga masing-masing, misalnya: diskusi bagaimana hubungan dengan orang tua, apa reaksi orang tua ketika mereka mendapatkan nilai buruk di sekolah, atau apa yang diharapkan orang tua terhadap mereka. Hasil pertemuan dapat menjadi bahan refleksi dalam sebuah materi pelajaran yang disampaikan di kelas. Cara ini merupakan siasat bagi pendidik untuk mengetahui kondisi anak karena disebagian masyarakat, anak dianggap investasi keluarga, sebagai jaminan tempat bergantung di hari tua (Yulfita, 2000:22).

        D. Aspek Penyelenggaraan Sekolah Ramah Anak
        Sekolah harus menciptakan suasana yang konduksif agar anak merasa nyaman dan dapat mengekspresikan potensinya. Agar suasana konduksif tersebut tercipta, maka ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, terutama: (1) program sekolah yang sesuai; (2) lingkungan sekolah yang mendukung; dan (3) aspek sarana-prasarana yang memadai.

        1. Program sekolah yang sesuai
        Program sekolah seharusnya disesuaikan dengan dunia anak, artinya program disesuaikan dengan tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan anak.Anak tidak harus dipaksakan melakukan sesuatu tetapi dengan program tersebut anak secara otomatis terdorong untuk mengeksplorasi dirinya.Faktor penting yang perlu diperhatikan sekolah adalah partisipasi aktif anak terhadap kegaiatan yang diprogramkan.Partisipasi yang tumbuh karena sesuai dengan kebutuhan anak.


        Pada anak SD ke bawah program sekolah lebih menekankan pada fungsi dan sedikit proses, bukan menekankan produk atau hasil. Produk hanya merupakan konsekuensi dari fungsi.Dalam teori biologi menyatakan “Fungsi membentuk organ.” Fungsi yang kurang diaktifkan akan menyebabkan atrofi, dan sebaliknya organ akan terbentuk apabila cukup fungsi. Hal ini relevan jika dikaitkan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, apa pun aktivitasnya diharapkan tidak menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, baik yang berkaitan dengan fisik, mental, maupun sosialnya. Biasanya dengan aktivitas bermain misalnya, kualitas-kualitas tersebut dapat difungsikan secara serempak. Di sisi lain, nilai-nilai karakter yang seharusnya dimiliki anak juga dapat terbina sebagai dampak partisipasi aktif anak.

        Kekuatan sekolah terutama pada kualitas guru, tanpa mengabaikan faktor lain. Guru memiliki peran penting dalam menyelenggarakan pembelajaran yang bermutu. Untuk di SD dan TK, guru harus memiliki minimal tiga potensi, yaitu: (1)memiliki rasa kecintaan kepada anak (Having sense of love to the children); (2) memahami dunia anak (Having sense of love to the children); dan (3) mampu mendekati anak dengan tepat (baca: metode) (Having appropriate approach).

        2. Lingkungan sekolah yang mendukung
        Suasana lingkungan sekolah seharusnya menjadi tempat bagi anak untuk belajar tentang kehidupan.Apalagi sekolah yang memprogramkan kegiatannya sampai sore. Suasana aktivitas anak yang ada di masyarakat juga diprogramkan di sekolah sehingga anak tetap mendapatkan pengalaman-pengalaman yang seharusnya ia dapatkan di masyarakat. Bagi anak lingkungan dan suasana yang memungkinkan untuk bermain sangatlah penting karena bermain bagi anak merupakan bagian dari hidupnya. Bahkan UNESCO menyatakan “Right to play” (hak bermain).

        Pada dasarnya, bermain dapat dikatakan sebagai bentuk miniatur dari masyarakat.Artinya, nilai-nilai yang ada di masyarakat juga ada di dalam permainan atau aktivitas bermain.

        Jika suasana ini dapat tercipta di sekolah, maka suasana di lingkungan sekolah sangat kondusif untuk menumbuh-kembangkan potensi anak karena anak dapat mengekspresikan dirinya secara leluasa sesuai dengan dunianya.
        Di samping itu, penciptaan lingkungan yang bersih, akses air minum yang sehat, bebas dari sarang kuman, dan gizi yang memadai merupakan faktor yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

        3. Sarana-prasarana yang memadai
        Sarana-prasarana utama yang dibutuhkan adalah yang berkaitan dengan kebutuhan pembelajaran anak. Sarana-prasarana tidak harus mahal tetapi sesuai dengan kebutuhan anak.

        Adanya zona aman dan selamat ke sekolah, adanya kawasan bebas reklame rokok, pendidikan inklusif juga merupakan faktor yang diperhatikan sekolah. Sekolah juga perlu melakukan penataan lingkungan sekolah dan kelas yang menarik, memikat, mengesankan, dan pola pengasuhan dan pendekatan individual sehingga sekolah menjadi tempat yang nyaman dan  menyenangkan.

        Sekolah juga menjamin hak partisipasi anak. Adanya forum anak, ketersediaan pusat-pusat informasi layak anak, ketersediaan fasilitas kreatif dan rekreatif pada anak, ketersediaan kotak saran kelas dan sekolah, ketersediaan papan pengumuman, ketersediaan majalah atau koran anak. Sekolah hendaknya memungkinkan anak untuk melakukan sesuatu yang meliputi hak untuk mengungkapkan pandangan dan perasaannya terhadap situasi yang memiliki dampak pada anak.

        Karena sekolah merupakan tempat pendidikan anak tanpa kecuali (pendidikan untuk semua) maka akses bagi semua anak juga harus disediakan. (Prof Dr Furqon Hidayatullah, MPd, Dekan FKIP UNS dan Dewan Pakar Yayasan Lembaga Pendidikan Al Firdaus).



        ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI SEKOLAH RAMAH ANAK

        A. Kondisi Sekolah

         
        Kondisi sekolah saat ini dapat dimaknai sebagai suatu sekolah yang kurang memfasilitasi dan memberdayakan potensi anak.Untuk memberdayakan potensi anak sekolah tentunya harus memprogramkan sesuatunya yang menyebabkan potensi anak tumbuh dan berkembang. Konsekuensi menciptakan sekolah ramah anak tidaklah mudah karena sekolah di samping harus menciptakan program sekolah yang memadai, sekolah juga harus menciptakan lingkungan yang edukatif
        Banyak aktivitas sekolah yang biasa dilakukan anak  yang memiliki nilai-nilai positif dalam membentuk karakter dan kepribadian. Dengan adanya perubahan, terutama di kota-kota karena terbatasnya lahan dan perubahan struktur bangunan sekolah menyebabkan beberapa aktivitas yang penting bagi anak tersebut hilang dan tidak dapat dilakukan lagi.Misalnya, lompat tali sebagai bentuk aktivitas uji diri, sekarang tidak dapat dilakukan karena sebagian besar telah dimanfaatkan untuk lahan parkir atau tertutup bangunan.

        Jika kegiatan-kegiatan tersebut tidak tergantikan berarti ada beberapa potensi anak yang hilang karena tidak dapat dilakukan anak di sekolah.Oleh karena itu, perlu dicari solusi untuk menggantikan aktivitas yang hilang tersebut. Utamanya, akan lebih bagus jika sekolah memprogramkannya. Jika dikaitkan dengan sekolah ramah anak maka pemrograman semacam ini sangat penting sebagai bentuk pelayanan pada anak dalam rangka memberdayakan potensinya.Apalagi sekolah-sekolah yang memprogramkan kegiatannya sampai sore.

        B. Arah Kebijakan Sekolah Ramah Anak
        • Melaksanakan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
        • Melaksanakan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional
        • Penyusunan tata tertib yang sesuai dengan Konvensi Hak Anak (KHA)
        • Peningkatan pelaksanaan Undang-Undang Perlindungan Anak sesuai dengan proses pembelajaran yang melibatkan semua pihak yang berkepentingan pada dunia pendidikan.

        C. Strategi Pengembangan Sekolah Ramah Anak

         
        Sekolah adalah penyelenggara proses pendidikan dan pembelajaran secara sistematis dan berkesinambungan. Para pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah diharapkan menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang mampu memfasilitasi peserta didik berperilaku terpelajar. Perilaku terpelajar ditampilkan dalam bentuk pencapaian prestasi akademik, menunjukkan perilaku yang  beretika dan berakhlak mulia, memiliki motivasi belajar yang tinggi, kreatif, disiplin, bertanggung jawab, serta menunjukkan karakter diri sebagai warga masyarakat, warga Negara dan bangsa.

        Sekolah harus dapat menciptakan suasana yang kondusif agar anak didik merasa nyaman dan dapat mengekspresikan potensinya. Agar tercipta suasana kondusif tersebut, maka ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, terutama:
        Perencanaan program sekolah yang sesuai dengan tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan anak didik. Anak tidak harus dipaksakan melakukan sesuatu, tetapi dengan program tersebut anak secara otomatis terdorong untuk mengeksplorasi dirinya. Faktor penting yang perlu diperhatikan sekolah adalah partisipasi aktif anak terhadap berbagai kegiatan yang diprogramkan, namun sesuai dengan kebutuhan anak.

         Lingkungan sekolah yang mendukung. Jika suasana ini dapat tercipta di sekolah, maka suasana di lingkungan sekolah sangat kondusif untuk menumbuh-kembangkan potensi anak karena anak dapat mengekspresikan dirinya secara leluasa sesuai dengan dunianya. Di samping itu, penciptaan lingkungan yang bersih, akses air minum yang sehat, bebas dari sarang kuman, dan gizi yang memadai merupakan faktor yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

        Aspek sarana-prasarana yang memadai, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan pembelajaran anak didik. Sarana-prasarana tidak harus mahal tetapi sesuai dengan kebutuhan anak. Adanya zona aman dan selamat ke sekolah, adanya kawasan bebas reklame rokok, pendidikan inklusif juga merupakan faktor yang diperhatikan sekolah. Penataan lingkungan sekolah dan kelas yang menarik, memikat, mengesankan, dan pola pengasuhan dan pendekatan individual sehingga sekolah menjadi tempat yang nyaman dan  menyenangkan.

        Sekolah juga harus menjamin hak partisipasi anak.  Adanya forum anak, ketersediaan pusat-pusat informasi layak anak, ketersediaan fasilitas kreatif dan rekreatif pada anak, ketersediaan kotak saran kelas dan sekolah, ketersediaan papan pengumuman, ketersediaan majalah atau koran anak. Sekolah hendaknya memungkinkan anak untuk melakukan sesuatu yang meliputi hak untuk mengungkapkan pandangan dan perasaannya terhadap situasi yang memiliki dampak pada dirinya.

        Sekolah yang ramah anak merupakan institusi yang mengenal dan menghargai hak anak untuk memperoleh pendidikan, kesehatan, kesempatan bermain dan bersenang, melindungi dari kekerasan dan pelecehan, dapat mengungkapkan pandangan secara bebas, dan berperan serta dalam mengambil keputusan sesuai dengan kapasitas mereka. Sekolah juga menanamkan tanggung jawab untuk menghormati hak-hak orang lain, kemajemukan dan menyelesaikan masalah perbedaan tanpa melakukan kekerasan.

        IMPLEMENTASI SEKOLAH RAMAH ANAK

        Dengan ditetapkannya Undang-Undang Republik Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, diharapkan kondisi dan perlindungan anak menjadi lebih baik karena undang-undang tersebut memuat perlindungan terbaik bagi anak, yaitu hak untuk hidup, tumbuh dan berkembang, partisipasi serta perlindungan anak dari kekerasan.

        Dalam upaya melindungi anak dari kekerasan, program Sekolah Ramah Anak secara khusus berupaya mencegah kekerasan pada anak di sekolah. Aksesibilitas di sekolah lebih mudah dibandingkan di rumah, untuk itu sekolah mempunyai peran strategis dalam mencegah kekerasan terhadap anak. Untuk itu guru-guru perlu mengetahui tentang pencegahan kekerasan, termasuk cara alternatif dalam mendidik dan mendisiplinkan anak.

        Di bawah ini beberapa contoh implementasi Sekolah Ramah Anak ke dalam 8 (delapan) Standar Pendidikan.


        IMPLEMENTASI SEKOLAH RAMAH ANAK
        KE DALAM 8 (DELAPAN) STANDAR PENDIDIKAN
         
        No
        Standard
        uraian
        1
        Standar kompetensi lulusan
        Digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
        – Lulusan memiliki sikap anti kekerasan
        -  Lulusan memiliki sikap toleransi yang tinggi
        – Lulusan memiliki sikap peduli lingkungan
        – Lulusan memiliki sikap setia kawan
        – Lulusan memiliki sikap bangga terhadap sekolah dan almamater.
        2
        Standar Isi- Kerangka dasar dan struktur kurikulum
        – Beban belajar
        – Kurikulum tingkat satuan pendidikan
        – Kalender Pendidikan /akademik
            Standar Isi mencantumkan pelaksanaan Sekolah Ramah Anak
            Dasar hukum mencantumkan Undang-undang Perlindungan Anak (UUPA)
        3.
        Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
        Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
        Pendidik dan tenaga kependidikan mampu mewujudkan Sekolah Ramah Anak : Sekolah Bebas kekerasan baik:
        –  kekerasan secara  Fisik (physical abuse) 
        Secara sengaja dan paksa dilakukan terhadap bagian tubuh anak yang bisa menghasilkan ataupun tidak menghasilkan luka fisik pada anak contohnya : memukul, menguncang-guncang anak dengan keras, mencekik, mengigit, menendang, meracuni, menyundut anak dengan rokok, dan lain-lain.
        –   kekerasan secara sexsual (sexual abuse),
        terjadi jika anak digunakan untuk tujuan seksual bagi orang yang lebih tua usianya. Misalnya memaparkan anak pada kegiatan atau perilaku seksual, atau memegang atau raba anak atau mengundang anak melakukannya. Termasuk disini adalah penyalahgunaan anak untuk pornografi, pelacuran atau bentuk ekploitasi seksual lainnya.
        –   kekerasan secara emosional (emotional abuse)
        Meliputi serangan terhadap perasaaan dan harga diri anak. Perlakuan salah ini sering luput dari perhatian padahal kejadian bisa sangat sering karena biasanya terkait pada ketidakmampuan dan / atau kurang efektifnya orang tua/guru/orang dewasa dalam menghadapi anak. Bentuknya bisa mempermalukan anak, penghinaan, penolakan, mengatakan anak “Bodoh”, “malas”, “nakal”, menghardik, menyumpai anak dan lain-lain.
        –   Penelantaran anak.
        Terjadi jika orang tua wali pengasuh, guru, orang dewasa tidak menyediakan kebutuhan mendasar bagi anak untuk dapat berkembang normal secara emosional, psikologis dan fisik. Contoh tidak diberi makan, pakaian, tempat berteduh, tidak mendapat tempat duduk, diabaikan keberadaannya dan lain-lain
        Guru memahami Undang-Undang Perlindungan Anak (UUPA)
        4
        Standar Proses
        Proses pembelajaran, interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berperan aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
        Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, menyenangkan.
        memberikan bantuan berupa sandang seperti seragam, sepatu, tas, buku dan lain-lain. Pangan seperti pemberian makanan tambahan anak sekolah (PMTAS), kesehatan, dan pendidikan yang memadai bagi anak
            memberikan ruang kepada anak untuk berkreasi, berekspresi, dan partisipasi sesuai dengan tingkat umur dan kematangannya.
            memberikan perlindungan dan rasa aman bagi anak.
            Menghargai keberagaman dan memastikan kesetaraan keberadaan.
            Perlakuan adil bagi murid laki-laki dan perempuan, cerdas lemah, kaya miskin, normal cacat dan anak pejabat dan buruh.
            Penerapan norma agama, sosial dan budaya setempat
            Kasih sayang kepada peserta didik, memberikan perhatian bagi mereka yang lemah dalam proses belajar karena memberikan hukuman fisik maupun non fisik bisa menjadikan anak trauma.
            Saling menghormati hak hak anak baik antar murid, antar tenaga kependidikan serta antara tenaga kependidikan dan murid.
            Terjadi proses belajar sedemikan rupa sehingga siswa merasa senang mengikuti pelajaran, tidak ada rasa takut, cemas dan was-was, tidak merasa rendah diri karena bersaing dengan teman lain.
            Membiasakan etika mengeluarkan pendapat dengan tata cara :
            Tidak memotong pembicaraan orang lain
            Mengancungkan tangan saat ingin berpendapat, berbicara setelah dipersilahkan.
            Mendengarkan pendapat orang lain.
            Proses belajar mengajar didukung oleh media ajar seperti buku pelajaran dan alat bantu ajar/peraga sehingga membantu daya serap murid.
        5
        Standar Sarana dan Prasarana
              Persyaratan minimal tentang sarana : perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, Bahan habis pakai.
              Persyaratan minimal tentang prasarana : ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berekreasi.
            Penataan kelas Murid dilibatkan dalam penataan bangku, dekorasi, dan kebersihan agar betah dikelas.
            Penataan tempat duduk yang fleksibel sesuai dengan kebutuhan.
            murid dilibatkan dalam memajang karya, hasil ulangan/tes, bahan dan buku sehingga artistik dan menarik serta menyediakan pojok baca
            bangku dan kursi ukurannya disesuaikan dengan ukuran postur anak indonesia serta mudah untuk digeser guna menciptakan kelas yang dinamis.
            Lingkungan Sekolah
            Murid dilibatkan dalam pendapat untuk menciptakan lingkungan sekolah (penentuan warna dinding kelas, hiasan, kotak saran, majalah dinding, taman kebun sekolah)
            guru terlibat langsung dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan memberikan contoh  seperti memungut sampah , membersihkan meja sendiri.
            Fasilitas sanitasi seperti toilet, tempat cuci, disesuaikan dengan postur dan fasilitas.
            Lingungan sekolah bebas asap rokok
            Tersedia fasilitas air bersih, hygiene, dan sanitasi, fasilitas kebersihan dan fasilitas kesehatan
            Penerapan kebijakan atau peraturan yang mendukung kebersihan dan kesehatan yang disepakati, dikontrol dan dilaksanakan oleh semua murid dan warga sekolah.
            Penerapan kebijakan atau peraturan yang melibatkan siswa. Contoh tata tertib sekolah.
            Menyediakan tempat dan sarana bermain karena bermain menjadi dunia anak agar anak memperoleh kesenangan, persahabatan, memperoleh teman baru, merasa enak, belajar keterampilan baru.
            Lingkungan Lain
            Kamar mandi bersih bebas bau
            Ruang perpustakaan, ruang UKS, ruang Laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, instalasi dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berekreasi merupakan tempat yang representatif bagi anak.
            Ruang kantin bersih, bebas dari debu dan lalat.
            Kantin yang menjual makanan yang tidak membahayakan bagi kesehatan anak.
            Menciptkan lingkungan yang  memungkinkan anak makan tidak sambil berdiri.
            Menciptakan lingkungan yang nyaman untuk beraktivitas.
        6
        Standar pembiayaan
        Persyaratan minimal tentang biaya investasi :
        Meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia dan modal tetap
        Persyaratan minimal biaya personal :
        Meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan
        Persyaratan minimal tentang biaya operasi meliputi :
        Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji
        Bahan atau peralatan pendidik habis pakai
        Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, komsumsi, pajak, asuransi dan lain sebagainya.
            Anak tidak dilibatkan dalam urusan keuangan yang terkait dengan kewajiban orang tua/ wali murid-            Infaq tidak digunakan untuk alasan men cari dana tambahan (*tidak ada tekanan dan sindiran bagi anak yang tidak mampu memberi infaq)
            Program wisata dibahas secara transpa ran dengan orangtua murid dan anak (disinyalir ada unsur “paksaan”).
        7
        Standar Pengelolaan Standar pengelolaan oleh satuan pendidikan, Pemda, dan pemerintah.
        Dikdasmen :
        Menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukan dengan kemandirian, kemitraan, partispasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
        Dikti :
        Menerapkan otonomi perguruan tinggin yang dalam batas-batas yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku memberikan kebebasan dan mendorong kemandirian.
              Tata tertib guru dipajang agar anak dapat membaca
              Sanksi yang diberikan kepada anak yang melanggar tata tertib, disepakati antara guru, anak dan orang tua pada awal tahun pelajaran.
              Penerapan konsekuensi logis bagi pelanggar tata tertib. Contoh: penerapan “poin”
              Pemberian “reward” disosialisasikan kepada masyarakat sekola pada awal tahun pelajaran.
              Program sekolah/kebijakan sekolah disosialisasikan kepada masyarakat sekolah.
        8
        Standar penilaian pendidikan
        Standar penilaian pendidikan merupakan standar nasional penilaian pendidikan tentang mekanisme prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik
              Memberikan reward bagi anak berprestasi baik akademik maupun non akademik.-          Memberikan bimbingan dan motivasi kepada anak yang kurang berhasil dalam evaluasi.
              Tidak mempermalukan anak dihadapan temannya terhadap prestasinya yang kurang
              Guru secara transparan menjelaskan kepada anak kriteria penilaian.
              Mengoreksi dan menilai Pekerjaan Rumah.
              Anak diberi kesempatan menilai kinerja guru.
        Pendidikan - Hallo Gan Informasi Tecnologhy Pendidikan.

        MENGENAL DAN MENGEMBANGKAN SEKOLAH RAMAH ANAK
        Judul Artikel : MENGENAL DAN MENGEMBANGKAN SEKOLAH RAMAH ANAK

        lihat juga


        Pendidikan